tempat wisata yang ada di SUL-SEL


Pantai Losari   Pantai Losari merupakan salah satu ikon wisata di Makassar, Anjungan yang berada di tepi pantai losari merupakan tempat untuk menikmati Indahnya pantai sambil menikmati camilan ala Makassar seperti pisang pallubutung dan juga makanan Coto Makassar, sop konro, Pallubassa, dan aneka seafood yang pastinya lezat dan nikmat.
Benteng Rotterdam
Benteng rotterdam yang juga dikenal dengan nama benteng Ujung Pandang adalah peninggalan sejarah kejayaan dan keperkasaan kerajaan Gowa pada abad ke 17. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa ke IX. Beliau dikenal dengan nama I Margau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, yang dikenal dengan nama Karaeng Turipalangga Ulaweng. Kini bangunan yang ada di dalam benteng rotterdam dimanfaatkan oleh suaka peninggalan sejarah dan purbakala, pusat kebudayaan dan musium lagaligo. Terletak di jantung kota Makassar, ke arah pantai Losari. Untuk menuju ke lokasi bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan. Di sekitar lokasi tersedia area parkir yang luas, hotel berbintang, restoran, kaffee, travel, toko souvenir, pusat perbelanjaan, wartel, bank dan objek wisata.
Air terjun Bantimurung
  Air terjun Bantimurung, salah satu obyek wisata alam di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Jaraknya 1,5 jam dari kota Makassar. Disini ada museum kupu-kupu, goa mimpi, kolam renang bahkan aneka souvenir khas.
Malino
 
Malino salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi, tempat ini merupakan dataran tinggi yang sejuk, jaraknya 90 km dari Kota Makassar, Udara yang sejuk dengan pemandangan kebun teh.
Islamic Center
  Al-Markas Al-Islami didirikan pada tanggal 8 Mei 1984 atas prakarsa Jendral M Yusuf sebagai pusat pengembangan agama Islam . Tempat ini didesain sedemikian rupa sehingga dapat mencerminkan pengintegrasian nilai-nilai Islam diwarnai dengan kebudayaan lokal dan modern. Terletak di Jalan Mesjid Raya, sekitar 2 Km dari pusat kota Makasar, dengan luas sekitar 10 Hektar. Di tempat ini terdapat fasilitas ruang shallat, sekolah, perpustakaan, ruang serba guna, wartel dan tempat parkir.
Monumen Mandala
 
Monumen ini dibangun untuk memperingati dan menjadikan pedoman nilai-nilai kepahlawanan bangsa Indonesia dalam usaha membebaskan Irian Barat dari tangan kolonial pada tahun 1963. Terletak di tengah kota Makasar tepatnya di Jalan Jendral Sudirman. Monumen ini dilengkapi dengan gedung serbaguna, panggung pertunjukan sebagai pusat hiburan kebudayaan Indonesia bagian timur, tempat parkir juga di sekitarnya terdapat hotel berbintang dan fasilitas penunjang wisata lainya.
Trans Studio Makassar
 
ini merupakan wahana bermain indoor paling besar di Indonesia. Pastinya banyak menawarkan wahana baru yang memacu adrenalin.
Kuburan Tua Raja-raja Tallo
  Makam ini dibangun sejak abad ke 18 dengan konstruksi bangunan yang mirip sebuah Candi. Pada bagian dinding makam dihiasi beberapa ayat-ayat Al-Quran dengan tulisan kaligrafi yang indah. Terletak di Jl. Sultan Abdullah kecamatan Tallo, sekitar 7 Km arah utara pusat kota Makassar.
Makam Pangeran Diponegoro
  Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari sultan Hamengku Buwono III Yogyakarta, yang lahir pada tanggal 1 Nopember 1785. Beliau aktif berjuang melawan penjajah di pulau Jawa tahun 1825-1830. Perang bermula dari penolakanya terhadap kebijaksanaan kolonial Belanda yang mengikat pajak dan pola aturan kepemilikan tanah yang tidak adil. Pada tahun 1845 beliau ditangkap dan dipenjarakan di benteng Rotterdam Makassar, kemudian diasingkan ke Manado, setelah beberapa saat di Manado beliau dikembalikan lagi ke Makassar dan wafat tanggal 8 Januari 1855 di Makassar. Terletak di Jl. Diponegoro No.55 kelurahan Melayu Kec. Wajo. Dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan, dekat dengan pusat perbelanjaan.
Pelabuhan Paotere
  Poetere (pelabuhan tradisional) merupakan tempat persinggahan kapal layar masyarakat Sulawesi yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Terdapat berbagai macam kapal layar dalam gaya dan bentuknya. Terletak di utara kota Makasar, tersedia tempat parkir, rumah makan tradisional.
Benteng Somba Opu
Benteng Somba Ompu dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matanre Tumaparisi Kallona pada abad ke XVI (1550 – 1650) yang merupakan pusat kerajaan gowa dan salah satu kota Bandar terbesar di asia tenggara pada masanya. Benteng Somba Opu merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan perkasa masa lalu di Sulawesi Selatan, sekarang kawasan ini dijadikan pusat budaya miniatur Sulawesi Selatan dan telah dibangun berbagai rumah adat tradisional dari semua suku / etnis yang ada di Sulawesi Selatan dimana setiap rumah dapat menggambarkan budaya masing-masing. Terletak di sebelah selatan kota Makassar, sekitar 7 Km dari pusat kota Makassar
Makam Syeh Yusuf
Syech Yusuf adalah salah seorang pejuang Muslim yang terkenal khususnya di Sulawesi. Beliau dikenal oleh masyarakat Sulawesi Selatan sebagai Tuanta Salmaka, makamnya dikenal dengan nama Kobbang, beliau dikenal sebagai ulama dan pejuang yang aktif menyiarkan ajaran agam Islam dibeberapa negara. Anehnya makam beliau ditemukan di Afrika selatan, Srilanka, Banten dan Gowa. Makam beliau hampir setiap hari dikunjungi masyarakat untuk berziarah. Terletak di Jl. Syech Yusuf, perbatasan kota Makassar dan kabupaten Gowa.
Museum Balla Lompoa
Merupakan salah satu bentuk istana rekonstruksi kerajaan Gowa, dalam susunan kayu yang dibangun tahun 1936 dan telah direstorasi pada tahun 1978-1980. Museum ini memiliki ruang utama yang berisi benda pusaka kerajaan Gowa seperti : manuskrip, instrumen musik, pakaian adat, keris, pedang, mahkota emas dan berbagai koleksi alat-alat upacara adat kerajaan. Terletak di Jl. KH Hasyim di pusat kab. Gowa. Terdapat area parkir, rumah adat tamalate, cukup mudah dijangkau dan terdapat pusat perbelanjaan.
Mesjid Tua Katangka
Dibangun pada tahun 1603 yaitu pada masa pemerintahan raja Gowa ke XIV Sultan Alauddin dan dipugar pada tahun 1978 juga merupakan mesjid tertua di Kab. Gowa dan Prop. Sulsel. Di sekitar mesjid terdapat juga makam raja-raja yang sempat berkuasa di beberapa daerah seperti Luwu, Bone dan Kab. Gowa. Terletak di Jl. Syech Yusuf desa Ketangka, Kec. Somba Opu. Tempat ini juga relatif mudah dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan.

0 komentar:

Posting Komentar